Tawaran Rusia: Pembangkit Nuklir Terapung

Pemerintah Rusia siap membantu Indonesia untuk mewujudkan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Juga siap mendanainya.

Bahkan, untuk Indonesia yang merupakan negara kepulauan, Rusia punya tawaran khusus: pembangkit tenaga nuklir terapung.

"Saya yakin proyek terapung ini akan jadi salah satu argumen yang menarik perhatian Indonesia -- dan membuat negara itu menerima tawaran kerja sama nuklir dari Rusia," kata anggota parlemen rendah Rusia (Duma), Igor Igoshin seperti dimuat situs berita Rusia, Pravda, Selasa 19 Oktober 2010.

Seperti apa pembangkit nuklir terapung made in Rusia?

Juli 2010 lalu, Rusia meluncurkan blok pembangkit mengapung bernama, "Akademik Lomonosov" di St Petersburg.

Blok itu akan jadi elemen pertama dari stasiun pembangkit listrik terapung pertama di dunia.

Akademik Lomonosov direncanakan bisa memproduksi listrik dan panas untuk 200.000 orang. Jika digunakan untuk memproses air laut, pembangkit ini akan menghasilkan 240 ribu meter kubik air segar setiap hari.

Bagi Rusia, masih terlalu dini untuk memastikan Indonesia menerima tawaran kerja sama nuklir. Apalagi, sudah bertahun-tahun pemerintah RI merencanakan pembangunan PLTN, namun dukungan masyarakat dirasa belum kuat.

Sebagai pihak yang berminat berinvestasi nuklir di Indonesia, Rusia berdalih punya banyak kesamaan dengan tanah air.

Rusia adalah negara terbesar di planet ini, sedangkan Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia -- yang memiliki lebih dari 13.600 pulau, lebih dari 6.000 di antaranya berpenghuni.

Soal keinginan membangun PLTN sebelumnya pernah disampaikan Wakil Presiden, Boediono -- yang berharap Indonesia dapat memanfaatkan nuklir untuk pembangkit listrik.

Sementara, Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan untuk membangun PLTN butuh tiga persyaratan penting.

Apa saja? "Syarat itu yakni secara keekonomian menguntungkan, jawabannya 'ya'. Lalu apakah diterima lingkungan, jawabannya 'ya', dan ketiga apakah masyarakat menerima?"

Yang terberat, tambah dia, adalah syarat ketiga. Masyarakat Indonesia belum bisa menerima keberadaan nuklir.

Wacana pembangunan reaktor nuklir memang jadi pro-kontra. Barisan penentang didukung akar energi dari Amerika Serikat (AS), Janice Hamrin. Kata dia, membangun nuklir itu mahal dan biayanya sangat mahal.

Apalagi bila terjadi kebocoran radioaktif. Keselamatan mahluk hidup jadi taruhan.

Bencana nuklir terburuk dalam sejarah pernah terjadi di Chernobyl, Ukraina -- negara bekas Uni Soviet.


sumber :VIVAnews

Video Mesum Siswi MTS Gegerkan Samarinda


SAMARINDA, KOMPAS.com - Video mesum yang diperankan seorang pelajar putri sebuah Madrasah Tsyanawiah (MTs) di Samarinda, Kalimantan Timur, menggegerkan warga setempat.

Rekaman berdurasi dua menit itu memperlihatkan seorang remaja putri, sebut saja Bunga (15), sedang melakukan hubungan layaknya suami istri dengan seorang pria berinisial KM (21).

"Saya hanya iseng merekam untuk mengetahui apa yang mereka (Bunga dan KM) lakukan di dalam kamar," ungkap tersangka WH (21) di Mapolresta Samarinda, Selasa (19/10/2010).

Perbuatan di rumah Km itu direkam dengan menggunakan telepon genggam oleh WH dari balik ventilasi rumah KM. KM yang saat ini dijerat UU Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi itu mengaku adegan mesum itu direkam sebelum bulan puasa lalu.

"Saya lupa bulannya tetapi yang jelas perbuatan itu dilakukan sebelum bulan puasa," kata Wh. Pemuda tanggung yang mengaku tidak memiliki pekerjaan tetap itu mengatakan tidak berniat menyebarkan video mesum yang dilakukan sahabatnya tersebut.

"Saya tidak menyangka rekaman itu akan menyebar. Awalnya, rekaman itu mau saya hapus, tetapi Bunga meminta dengan alasan akan dilihat dulu," ungkap WH.

Sementara itu, KM yang saat ini juga sudah meringkuk di sel tahanan Polresta Samarinda mengaku, tidak mengetahui jika adegan itu direkam WH.

"Saya tidak tahu Wh merekam, sebab dia mengambilnya dari balik ventilasi. Saya baru tahu setelah rekaman itu menyebar ke beberapa teman saya," katanya.

KM yang mengaku sudah berpacaran dengan Bunga beberapa bulan sebelumnya tidak menyangka WH tega merekam adegan mesumnya tersebut.

"Kami melakukannya atas dasar suka sama suka dan perbuatan itu sudah saya lakukan enam kali. Saya akan bertanggung jawab dan siap menikahi Bunga," ujar KM.

sumber kompas

Sereal Bikinan IPB Juara di Amerika Serikat

foto

Empat mahasiswa Institut Pertanian Bogor, Stefanus, Agus Danang Wibowo, Saffiera Karleena,Margaret Octavia, menjuarai kompetisi produk pangan internasional, Institute of Food Technologists (IFT) Annual Meeting and Food Expo di Chicago, Illinois, Amerika Serikat, 17-20 Juli lalu.

Sereal bukanlah jenis makanan yang lazim dikonsumsi di Indonesia. Karena itu, tak banyak yang memproduksi makanan ini. Tapi sereal olahan empat mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor ini berhasil menjuarai kompetisi produk pangan internasional, Institute of Food Technologists (IFT) Annual Meeting and Food Expo di Chicago, Illinois, Amerika Serikat, 17-20 Juli lalu.

Keempat mahasiswa itu adalah Stefanus, Agus Danang Wibowo, Saffiera Karleena, dan Margaret Octavia. "Sereal kami dinilai lebih enak dan memiliki cita rasa lokal," kata Stefanus saat dihubungi Rabu lalu.

Mereka menamakan serealnya Crantz Flakes. Bahan bakunya adalah singkong, kedelai, pisang, tepung beras, gula, dan garam. Menurut Stefanus, pembuatan Crantz tidak menggunakan air. Alasannya, Crantz dibuat dengan asumsi lokasi di Nusa Tenggara Timur. "Di sana jarang (terdapat) air bersih," katanya.
Provinsi ini dipilih lantaran juri mensyaratkan produk yang dilombakan bisa menjadi penyelesaian krisis pangan atau kekurangan gizi di daerah tertentu. "Angka gizi buruk Nusa Tenggara Timur tertinggi di Indonesia," kata Agus memberi alasan.

Ide membuat Crantz berasal dari Stefanus dan Agus. Sebelum membuat Crantz, keduanya, bersama Yogi Karsono, mengikuti kompetisi produk pangan yang digelar Himpunan Mahasiswa Teknologi dan Industri Pertanian IPB pada Januari lalu. Mereka membuat sereal berbahan baku bekatul yang kaya serat. Tujuannya, "Membuat produk rendah kolesterol," ujar Agus melalui sambungan telepon Rabu lalu.

Bersama tim Zuper T, juga dari IPB, dan Universitas Brawijaya, Malang, mereka dipilih juri sebagai tiga besar kategori peserta internasional. Selanjutnya pemenang diminta mempraktekkan produk mereka dan diuji di depan dewan juri. "Tahapan ini yang paling seru," kata Agus.

Beruntung, tim Crantz memiliki Saffiera, yang gemar memasak, dan Stefanus, yang memahami banyak bahan pangan. Keunggulan ini bertambah sempurna dengan adanya Agus, yang jago menuliskan presentasi. Mereka ulet meramu bahan baku untuk mendapatkan komposisi yang oke.

Kendala justru datang dari masalah teknis pemberangkatan. "Kami tidak punya ongkos," kata Agus. Hadiah dari IFT sebesar US$ 2.000 tidak cukup untuk tiket perjalanan empat orang. Selama dua pekan mereka berjibaku mendapatkan bantuan dana. Walhasil, mulai dari bank hingga dosen bersedia mensponsori.

Sayangnya, justru Stefanus dan Agus tak bisa berangkat lantaran tidak mendapat visa. Akhirnya Saffiera dan Margaret yang berangkat. Saffiera tetap percaya diri. Ia yakin kemenangan diraih sejak timnya menyajikan Crantz di meja dewan juri.

"Sereal kami ludes dimakan juri," ujar Saffiera. Kejadian ini membuat kedua perempuan itu makin percaya diri. "Setiap pertanyaan bisa kami jawab lancar," katanya. Mereka mendapatkan juara pertama dan membawa pulang hadiah US$ 3.500.

Kendati tak menyaksikan langsung, Agus tetap bungah. Setidaknya ia menuai kesuksesan dari hobinya mencicipi makanan. Kesukaan pemuda 22 tahun ini pada bidang pangan berawal dari minatnya terhadap ilmu biologi sejak sekolah menengah atas. "Saya kerap mengikuti kompetisi biologi," ujarnya.

Lulus sekolah, Agus diterima di IPB lewat seleksi bibit unggul. Jurusan pangan dipilihnya lantaran mengikuti nasihat ayah, Mochammad Sidik. Agus diminta memilih jurusan yang berhubungan dengan kebutuhan pokok manusia.

Pilihan Agus tak salah. Selain kuliah, pemuda asal Semarang ini kerap mengikuti lomba. Tidak hanya soal pangan, beberapa lomba dengan tema manajemen perusahaan dia ikuti. "Belajar jadi pengusaha," katanya beralasan. Agus menilai semakin banyak kompetisi diikuti semakin bertambah ide dan kreativitas.

Agus bukan tipe yang ingin terus bergantung pada orang tuanya. Ia ingin mengembangkan bisnis sendiri setelah lulus Juli lalu. Namun, sementara ini, ia memilih mencari kerja dulu. "Mengumpulkan modal dulu," ujarnya.

Stefanus juga memutuskan menjadi karyawan. Pemuda kelahiran Jakarta, 6 November 22 tahun lalu, itu bekerja di perusahaan consumer goods yang kesohor di Jakarta setelah lulus kuliah Juli lalu. Stefanus dikenal ulet. Dia mampu meracik komposisi bahan baku yang pas sehingga produk olahan terasa lezat.

Sudah lama Stefanus berminat terhadap pangan. "Saya suka berkreasi dalam membuat kue dan memasak," katanya. Hobi ini lahir karena Stefanus geram terhadap produk makanan bergizi tinggi tapi mahal. Menurut dia, makanan yang memiliki kandungan gizi bisa diolah dari bahan baku yang sederhana. "Jadi harganya bisa murah," katanya.
Stefanus juga menyoroti bahan baku yang tidak banyak diolah jadi makanan. Dia yakin bahan seperti sorghum, jawawut, hotong, singkong, dan jagung dapat diolah dengan rasa enak dan sehat. Menurut dia, dengan mengolah bahan tersebut, tidak akan ada persoalan kekurangan pangan dan gizi. "Tidak perlu tergantung dengan satu komoditas," katanya.


DI BALIK KEMENANGAN

1. Stefanus
Kelahiran: Jakarta, 6 November 1988
Orang Tua: Thio Man Sin dan Ma Bie Thjung
Pendidikan:
l SMA Kristen Yusuf Jakarta
l Ilmu dan Teknologi Pangan IPB

Penghargaan:
l Juara Pertama Food Innovation Competition 2009 Universitas Pelita Harapan
l Juara National Food Innovation Competition, Indonesian Food Expo 2009, IPB
l Juara National Product Design Competition Hi-Great 2010, Universitas Brawijaya, Malang
l Juara National Food Technology Competition Universitas Katolik Widya Mandala 2010
l Juara I 10th Institute of Food Technologists Annual Meeting and Food Expo, Chicago, Illinois, Amerika Serikat

2. Agus Danang Wibowo

Kelahiran: Semarang, 14 Agustus 1988
Orang tua: Mochammad Sidik dan Endang Ekawati
Pendidikan:
l SMA 3 Semarang (2003-2006)
l Ilmu dan Teknologi Pangan IPB (2006-2010)

Penghargaan
l Danone Trust
l Juara I IFT Annual Meeting and Food Expo, Chicago, AS

3. Saffiera Karleena
Kelahiran: Bogor, 26 Juli 1988
Orang tua: Edi Santoso dan Grace Sri Mulyati
Pendidikan:
l SMA Regina Pacis Bogor (2003-2006)
l Ilmu dan Teknologi Pangan IPB 2006-sekarang

4. Margaret Octavia

Kelahiran: Jakarta, 30 Oktober 1988
Orang tua: Aji Putrawan dan Tjen Nam Lin
Pendidikan:
l SMA Kristen Kanaan (2003-2006)
l Ilmu dan Teknologi Pangan IPB 2006-sekarang


jayalah terus anak muda indonesia...

Gus Dur Resmi Mendapat Gelar Pahlawan

foto
Pemerintah memastikan Mantan Presiden ke-4 Kiai Abdurrahman Wahid alias Gus Dur telah sah menjadi Pahlawan Nasional. Kepastian ini diungkapkan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf, Senin (4/10).

Menurut Saifullah, Kementerian Sosial pada Jum'at (1/10) lalu, telah membahas secara final dan menetapkan Gus Dur sebagai pahlawan Nasional. "Tinggal ditetapkan saja oleh Presiden dan nanti diserahkan pada peringatan hari pahlawan 10 November," katanya.

Sejak awal, Saifullah yakin penetapan Gus Dur sebagai pahlawan Nasional akan berjalan mulus. Apalagi, pengusul gelar kepahlawanan ini dilakukan serentak oleh puluhan organisasi maupun perorangan. Bahkan secara formal pemerintah Kabupaten Jombang dan Pemprov Jawa Timur juga mengusulkan gelar pahlawan bagi Gus Dur.

Kepala Dinas Sosial Mustofa Kamal Basya membenarkan jika pada 1 Oktober lalu, pemerintah telah memastikan pemberian gelar kepahlawanan bagi Gus Dur. "Secara lesan, kami sudah diberitahu 1 Oktober lalu sudah ditetapkan, tapi secara formalnya belum diberitahu," kata Mustofa.

Yang pasti, dengan ditetapkannya sebagai Pahlawan Nasional, Gus Dur akan menyusul Ayahnya Wahid Hasyim serta Kakeknya Hasyim Ashari yang sebelumnya juga telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional. Ini sekaligus yang pertama di Indonesia mulai dari kakek, ayah hingga anak semuanya bergelar pahlawan nasional dan dimakamkan bersebelahan.

Sementara itu, terkait renovasi makam Gus Dur, pemerintah saat ini terus melakukan proses pembebasan lahan. Menurut Saifullah, untuk merenovasi makam Gus Dur diperlukan lahan seluas empat hektar. Lahan ini akan dijadikan lokasi parkir, toilet serta menata para pedagang kaki lima.

"Dananya Rp 184 Milliar," kata Saifullah. Dana sebesar itu rinciannya Rp 11 miliar dari APBD Kabupaten Jombang, Rp 30 Miliar dari APBD Jawa Timur dan sisanya 143 miliar dari APBN. "Sekarang tahap perencanaan lidernya ada di Kementerian PU," tambahnya.

Selain membuat lahan parkir, toilet dan penataan PKL, dana sebesar itu jugan diperuntukkan untuk membangun pagar makam untuk memberikan akses masuk bagi peziarah kedalam makam.
semoga dengan adanya pengangkatan pahllawan seperti ini dapat membuat para anak muda indonesia menjadi lebih semangat untuk mengukir namanya menjadi "PALAWAN".
Jayalah terus indonesia......

sumber:
TEMPO Interaktif,

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme