waspada semeru

 

Status Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang masih pada level waspada. Letusan gunung tertinggi di Jawa ini mengalami peningkatan signifikan. Meski warga sekitar dan petugas pantau mengatakan kondisi aman, pakar geologi mengingatkan untuk tidak meremehkan potensi bahaya letusan.

"Letusan atau gempa hembusan pada Gunung Semeru merupakan pelepasan energi, semakin banyak semakin aman," ujar Suparno, petugas Pos Pantau Semeru di Gunung Sawur, Desa Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang, Sabtu 6 November 2010.

Menurut Suparno, Semeru menimbulkan 81 letusan atau gempa hembusan. Ini meningkat dari sehari sebelumnya yang hanya 78 letusan.

"Tanda Semeru semakin aman juga terlihat dari jumlah gempa tremor yang semakin menurun. Kemarin 32 kali gempa tremor, hari ini hanya 23 kali," ujarnya.

Selama 24 jam terakhir, terjadi 3 kali gempa tektonik jauh dan 8 kali guguran lava pijar. Guguran awan panas yang di kawasan Merapi populer dengan sebutan wedhus gembel, kata Suparno, memang jarang terjadi di Semeru.

Terakhir kali awan panas terjadi pada 2008 lalu, baru Kamis 4 NOvember 2011 kemarin kembali muncul di kawasan atas jalur lahar.

Meski dinyatakan relatif aman, pakar Ilmu Geologi dan Kegunungapian Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Amin Widodo, tetap mengingatkan pada masyarakat tidak meremehkan kondisi Gunung Semeru.

Dia menyarankan warga terdekat tetap harus dievakuasi. Menurut Amin, gejala vulkanik yang mulai muncul dari gunung dengan puncak tertinggi berjuluk Mahameru itu perlu diwaspadai.

"Kalau sudah seperti itu harus mengungsi. Karena status waspada bisa berlanjut ke awas," terang Amin.

Dalam status waspada tidak bisa diprediksi apa yang bakal terjadi terhadap Semeru. Pemerintah Jatim harus mengambil pelajaran dari Merapi yang menewaskan hampir 100 warga karena evakuasi tidak langsung dilakukan secara menyeluruh.

"Menurut saya, pelajaran dari Merapi harus dicamkan. Jangan sampai terulang kembali dan menimbulkan kerugian," lanjut dia.

Mengenai bahaya Semeru, langkah antisipatif telah diambil Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS). Mereka masih menutup jalur pendakian di Gunung Semeru.

"Cuaca buruk juga dinilai membahayakan keselamatan para pendaki," ujar Kepala Bidang Pengelolaan BB TNBTS Kantor Wilayah II, Angggoro Dwi Sujiarto.

Alasan lain penutupan jalur pendakian ke Semeru, kata Anggoro, karena ada sejumlah titik longsor di jalur Ranupane-Ranu Kumbolo di lereng atas Semeru.


Lahar Dingin

Walaupun belum perlu evakuasi warga, Suparno, petugas Pos Pantau Semeru di Gunung Sawur, Desa Sumberwuluh, Kec Candipuro, Lumajang mengimbau agar para penambang pasir di jalur lahar Semeru berhati-hati.

Sementara sejumlah penambang pasir sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Kali Rejali, mulai di Kec Pasirian dan Kec Tempeh mengatakan waspada terhadap Semeru.

Tapi mereka memang tidak menghentikan aktivitas, karena semakin banyak lahar dingin, batu dan pasirnya juga bisa dipanen.

Merapi menambah korban

 
Sebanyak 64 warga Argomulyo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, DIY, tewas tersapu awan panas 'wedhus gembel'. Tewasnya warga yang berjarak sekitar 16 sampai 18 kilometer dari puncak Merapi itu diduga karena terlambat dievakuasi.

"Itu terlihat saat mayat-mayat tersebut ditemukan di satu lokasi dan tampak hendak turun," kata Wakil Kepala Polda DIY Komisaris Besar Polisi Tjiptono.

Menurut Tjiptono, peringatan diperluasnya radius berbahaya Merapi menjadi 20 kilometer sudah dikeluarkan. Perangkat desa juga sudah menyampaikan peringatan yang dikeluarkan jelang tengah malam itu.
"Dan sudah banyak yang mengungsi. Tetapi, memang ada sejumlah warga yang terlambat mengungsi hingga menjadi korban," ujar mantan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya ini.

Tjiptono mengatakan, bila dilihat dari peta posisi dusun itu, lokasi Argomulyo memang termasuk dalam area rawan. Karena, dusun itu berada di bawah aliran Kali Gendol yang berhulu dari Merapi dan dipenuhi lahar.

"Sehingga tumpah mengenai kampung itu. Pokoknya kampung-kampung yang sejajar dengan Kali Gendol memang rawan. Sedangkan ada desa-desa lain yang lebih ke tengah dan lebih dekat tidak terkena," ujar dia.

Hal senada sebelumnya disampaikan Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, R Sukhyar, yang mengatakan jauhnya cakupan awan panas salah satunya disebabkan karena aliran sungai.

"Karena sungai sudah dalam kondisi penuh material panas yang dimuntahkan oleh gunung merapu, sehingga luncuran awan panas semakin jauh," kata Sukhyar. Jumlah tewas ini menambah panjang daftar korban Merapi. Korban tewas menjadi 109 orang, 78 lainnya luka bakar.

Indonesia Pimpin ASEAN

Presiden SBY rapat jelang KTT ASEAN, Vietnam  
 
Indonesia merasa terhormat menerima peran sebagai Ketua ASEAN 2011 dari Vietnam. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga sangat optimistis akan pencapaian perhimpunan negara-negara Asia Tenggara ini.

"Bagi Indonesia, ASEAN selalu dan akan tetap menjadi landasan kebijakan luar negeri, keluarga, rumah, dan lingkungan," kata Presiden SBY ketika menyampaikan pidatonya usai menerima kepemimpinan ASEAn 2011 dalam penutupan KTT ke-17 ASEAN di National Convention Center, Hanoi, Vietnam, Sabtu, 30 Oktober 2010.

PM Vietnam Nguten Than Dung dalam sambutan penutupan mendoakan Indonesia berhasil dalam kepemimpinan ASEAN 2011 nanti. Presiden SBY menegaskan, Indonesia akan terus meningkat bersama negara Asia Tenggara lainnya dalam satu kesatuan komunitas ASEAN.

Menurut SBY, ASEAN adalah jalan menuju kemajuan, dan harus dipastikan bahwa semua tetap pada jalurnya untuk menuju kemajuan. SBY juga menegaskan pentingnya ASEAN untuk melihat ke depan dan terus beradaptasi dengan perkembangan global.

Kepala Negara mengingatkan, ketika Indonesia memimpin ASEAN pada tahun 2003, para pemimpin negara Asia Tenggara mencanangkan pembentukan Komunitas ASEAN. "Kami meluncurkan upaya bersama untuk mengubah ASEAN dari asosiasi ke sebuah komunitas bangsa-bangsa," kata Presiden SBY dilansir laman Presiden.

"Sekarang ini kerjasama kita lebih luas dan mendalam. Kita telah mengadopsi Piagam ASEAN. Hari demi hari, kita meletakkan dasar untuk mencapai tujuan bersama, tidak diragukan lagi satu visi, satu identitas, dan satu komunitas. Kesuksesan kita dalam mencapai visi akan mengubah Asia Tenggara selamanya," SBY menambahkan.

Konsolidasi internal pada ASEAN Community, ujar SBY, tidak akan cukup dan hal itu baru setengah pekerjaan. ASEAN harus memperluas hubungan dengan mitra dialog lainnya. "ASEAN tidak bisa menemukan kedamaian abadi, atau kesejahteraan yang berkelanjutan, dalam dunia yang dibebani dengan tekanan dan divisi. Transformasi regional kita harus dibarengi dengan keterlibatan global," Presiden menegaskan.

Saat ini ASEAN hidup pada masa transisi besar dimana dunia secara strategis dan ekonomi bergeser ke Asia Pasifik. "ASEAN harus mampu mengantisipasi dan, yang lebih penting, membantu membentuk perkembangan yang penting," kata Presiden menandaskan.

"Kita harus berpikir keras bukan hanya tentang bagaimana kita mengubah diri menjadi sebuah komunitas dinamis yang koheren, tetapi juga bagaimana komunitas ASEAN akan berfungsi dalam arena global yang berkembang pesat," ujar SBY.

Presiden juga mengajak komunitas ASEAN untuk lebih siap mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim, krisis keuangan global, terorisme, gangguan pangan, dan terorsime. Komunitas ASEAN harus secara kolektif dan konstrukrif memberikan solusi pada isu-isu global.

Pada akhir paparannya, Presiden SBY mempresentasikan sebuah video yang memperlihatkan visi ASEAN 2011. Kemudian acara ditutup dengan kesepuluh pemimpin ASEAN saling berjabat tangan.

Setelah menerima pengalihan pimpinan ASEAN, Minggu pagi ini, 31 Oktober 2010, Presiden dan Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono akan kembali ke tanah air. Pada saat konferensi berlangsung, banyak kepala negara/pemerintahan ASEAN dan mitra yang menyampaikan simpati serta turut berduka atas bencana alam di Indonesia.

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme